Minggu, 26 Oktober 2008

Tattoo....is it good?

pernah berfikir untuk di tattoo?

hahahahaha.....
sempat terlintas...
ingin punya sepasang sayap kecil di punggung...
tapi...

waktu ada kesempatan mengantar teman ke tatto shop di salah satu tempat dekat jalan raya Kemang...
aku sedikit "berjengit" ketika melihat jarum dan benda tajam yang ada disana..

whuaaaa..
pasti sakit...


hebat ya... orang-orang yang punya nyali untuk me'nattoo dirinya ...
pasti butuh banyak pemikiran, inspirasi, dan uang yang cukup besar untuk melakukannya.

temanku bilang begini
"Tidak sakit kok Chingo... ini seperti di gigit semut saja.. "dalam hatiku menjawab " iya... tapi kan kalau semutnya banyak dan berkali2 menggigit seperti ituh sih... sakit juga"

hum.. kadang karena penasaran aku melihat tayangan di salah satu stasiun tv luar negeri yang menanyangkan tayangan "live" (langsung) tentang kehidupan para penattoo..

berat..
mereka harus handal menggambar.. dan kreatif dalam menuangkan ide diatas kulit manusia.
bayangkan kalau salah... kan tidak bisa di hapus...

he'eh..
kalau aku..
mungkin akan izin terlebih dahulu kepada suamiku suatu hari nanti.. dan berharap dia menemaniku bila aku di -tattoo nanti..

ahahahaha...

*khayalan belaka...


hum...
mungkin apa sebaiknya aku membuat kejutan untuknya dimalam pertama!?

hihihi

kita lihat saja nanti..
akan aku lakukan bila aku cukup gila dan kelebihan energi....


(^ ^)

Sabtu, 25 Oktober 2008

Selembar Kertas Foto Usang Ditumpukan buku tua...


*Priceless....

tentunya kau tak'kan mengira... aku yang mana....


I Miss Them Badly...


Rome, 1957

Kamu tahu apa yang dia suka teman?






Coklat... coklat.. dan coklat........

apapun itu yang dihasilkan dari turunan susu...

karenanya aku mencoba memesan satu (yang "unik" tentunya) melalui sahabat kecilku..

dan dia membuatkan dalam versi yang tak kuduga...
"Chingo In BunnyLand"

dan yang lebih hebatnya lagi..
dia membuatnya sembari bekerja dalam tanyangan salah satu program di stasiun televisi yang mengolah tentang "profesi unik" sampingannya itu


That's owe me a lots of words to say

"Thank you Antya Purna Duhita"

He did like and enjoy the chocolate....very much..

"Kamu tahu apa yang paling membuatku sedih hari itu?
ketika aku tahu kamu berusaha keras untuk berpura-pura tersenyum..."
(T+T)

Mommy's little girl

*ini adalah salah satu foto kerabat dekatku.. (i love this picture..*at nandos 2008)


Mommy's little girl
uum...
pingin punya baby... :D
but im still young and.. lots of things that i have to try...

hum..
kadang.. ngeliat adegan kayak gini bikin "cemburu"
mungkin mommy kuh punya segudang koleksi foto ku yang lagih beradegan nakal...
ngga ada yang manis kayak gini.. (sowry mom..)

trus sekarang kepikiran.. kalo punya anak.. enaknya umur berapa?
25-26-27?

kalo boleh menghayal (lagih...)
aku pingin punya anak..sebanyak 7..
ahahahaha

yang pertama harus laki2..
soalnya nanti gantiin "ayah" nya untuk menjadi "soko guru"

hum.. kalo yang kedua...lebih baik laki2 juga,, jangan terlalu jauh umurnya..
biar Ce'es.. an sama Abangnya (mengingat abang2ku tidak terlalu jauh berbeda letak umurnya)

yang ketiga harus..(haha "harus"..apa pula kata2 ini?!) perempuan..

God.. i just want her to be like me.. :)

dan.. yang keempat...
perempuan lagi...
supaya.. mereka berdua bisa berkoalisi untuk melawan abang2nya yang usil..
(aku yakin mereka akan usil terhadap adik-adiknya... mengingat calon "ayah" nya sangat.. amat..(bukan main) usil...(*dasar gemini..))

ahahaha

yang kelima aku mau perempuan lagih...
kenapa?
ya... aku pingin ajah... ngga boleh?!
ahahaha..
bukan.. bukan.. mengingat.... akuh sangat mengiginkan anak perempuan yang banyak.. dan kemungkinan yang kelima ini akan jadi pusaran magnet perdamaian bagi kakak kakak nya yang mulai berkelahi...

"mba... mas.. jangan berantem dong..ade' liatnya sedih.." (memelas dengan muka lucunya..)

aaaakkkhhhh...


lalu sisanya aku ingin laki laki dan satu perempuan...
nah kalo mereka akan aku ajari mengunakan bahasa sansekerta...
mengingat sudah banyak yang melupakan bahasa ini...
ini unik.. kenapa..
bayangkan..banyak bule belanda (umumnya) yang tertarik menggunakan dan mempelajari sastra tua ini..
mengingat aku dari tanah jawa..
aku ingin mereka berdiri di jalur pendidikan yang kuat dalam versi "java"
(tapi aku hanya memberikan pilihan yang bebas terhadap mereka... aku hanya menjadi panutan untuk berarah saja)

nah kenapa harus mereka berdua.. ?
jadi aku berharap mereka kembar.. laki-laki dan perempuan..
dan mereka akan memiliki teman berbicara bila menggunakan bahasa kuno tersebut..
aku berharap mereka menjadi "guru besar sansekerta"
tinggal di negara liberal.. yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan...

hum.. "ayah"nya?

ahaha tentu saja bahagia hidup bersama ku..
dengan masa tuanya yang selalu dilewatkan di rumah kayu kami di tepi pantai..
hum..

kami akan melewatkan keseharian kami, melakukan beragam aktivitas seperti memancing, berkuda, dan saling memberikan "kejutan" seperti menaruh katak dalam sepatu kulitnya...
hahahahahaha

rasakan itu ...

XD





ini niatan yang pingin diwujudtin ahahahahaha... (mulai kumat ngarangnya...)


Whopper


pernah kah kau berfikir teman?
betapa asyiknya bila punya pesta pernikahan seperti yang kita inginkan..
hahah..
mungkin aku bukan salah satu yang mengidamkan pesta pernikahan yang besar dan megah..
aku hanya ingin yang sederhana..
simple...
mungkin agak terdengar sedikit aneh..
tapi aku sangat mengiginkan peta pernikahan kuh di "Burger King"
(hahah)

memang aneh.. tapi aku hanya ingin di hadiri keluarga dekatku dan keluarga dekatnya..
lalu..
aku akan mengenakan gaun serba putih.. dari sutra.. dan sedikit mehndi di tangan...
pengantin prianya juga dengan setelan putih...rambut spike... dan kacamata dengan segaris frame silver di bagian atas kacanya.. (perfect.. tomb's up)

hum..
soal makanan..
pastinya "whopper" jadi Andalan..
setelah Ijab Qobul selesai...
kita makan segala jenis burger disana..

akan ada pengecualian buat "ajo" (Adik dari pengantin pria..*bukan nama sebenarnya)
karena dia sangat suka rendang...maka aku akan pesan daging rendang buat isi whoppernya..
hehehehe

makanlah yang puas Jo..
(hoho)

lalu setelah semuanya "kenyang makan" (hahah)

aku akan pamit bersama suamiku dan pergi dengan "jaguar" putih kami yang diparkir di samping restaurant..
hehe
kami akan berlibur..
masih "rahasia" tempatnya..
tapi aku sudah menemukan satu...
letaknya masih dikawasan Eropa...
ada pantai dengan pasir putih disana...
tempatnya "terisolasi..."
hanya pasangan muda yang akan diantar nelayan lokal kesana.. dan kami akan ditinggal disana untuk piknik dari pagi.. dan dijemput ketika malam tiba...

jadi kita akan melewatkan seharian dipulau terisolir itu.. "hanya berdua"
hahah..

setelah menyaksikan matahari tenggelam..
kita menuju restaurant..
dan makan barbeque..
mungkin malam itu suami ku tidak akan pernah menduga.. aku akan membuat kejutan untuknya esok hari...
karena kita akan ke ...
(impian kuh)
Taj Mahal..

hehehehe
Agra... i hope ill go someday...

hum hum..

(^ ^)

pulangnya.. kita akan mampir... ke "puket island"
masih dengan pantai yang indah...

berjemur hingga kulit kita hitam..
hum... i swear im gonna wear Tong and bikini that day..

wipiiiiiiieeee

dan berenang "naked" bareng ikan dilaut... hoho..
tentunya sama suami tercinta..

*kurasa ini hanya angan gila.. sulit diwujudkan.. mengingat keluarganya dari kalangan keluarga terhormat. Beliau anak tertua dan cucu pertama yang jadi panutan...

mungkin ini akan masuk dalam memori gilakuh saja.. cerita yang akan di lanjutkan ke anak cucuku..
mengingat hal tersebut akan jauh dari bayangan...
hahah...

*(@~@)*

Jumat, 24 Oktober 2008

menurut kalian ini apa lebih tepatnya?

ice cream?
apa boneka ?

Sabtu, 20 September 2008

Leicester..."selamat pagi"

Pagi itu seperti biasa..
aku tebangun dalam keadaan "lelah"
sehabis "berlari" dalam "mimpi"

aku pikir...
apakah ini akan berlangsung lama...
aku
terdiam dalam duduk
merenung dalam sepi

cahaya matahari memberontak dalam kamarku
berusaha menyelinap dalam gelap kamar..

beranjak..
kuarahkan badanku menuju jendela, meraih daun jendela..
dan membukanya...

"selamat pagi Leicester"

dia diam..
menyambutku dengan terpaan angin pagi yang dingin...
sunyi bernyanyi

aku diam menatap...

dia tersenyum...
menyambutku dengan senyumnya yang silau...

"Selamat Pagi Leicester..", kataku lagi
(kali ini sambil tersenyum..)
kali ini lelahku beranjak hilang...

('U')

Apa yang Kulihat sekarang hanyalah bagian dari "perang waktu" dalam diriku


semua yang terposting di blog saya, merupakan karangan belaka. kesamaan karakter dalam cerita, semata hanya dibuat demi menghormati teman teman tercinta saya di Indonesia.
selamat menikmati teman!!!


mungkin ini hanya sesaat...

tapi Tuhan...
jangan "siksa" aku dalam "rindu"


mungkin ini hanya sementara...

tapi Tuhan....
jangan "siksa" aku dalam "rasa"

mungkin ini hanya soal waktu...
tapi Tuhan...
jangan pernah "siksa" aku dalam "Cinta"


aku tahu ini nyata..
lebih sakit dari mimpi

aku tahu ini "Suka"
lebih sakit dari siksa...


aku rasa semua itu cuma "waktu"

terus aku pandangi
terus aku tunggu...

terdiam

aku ...

lepas dari setiap detik jarum itu berdetak..
dadaku terasa sakit

rasa ilu..
mengena..

aku tumbuh dalam rasa...


"SAKIT UNTUK MENCINTA"


_Birmingham (20 September 2008)

*sepi dalam ramainya detak kota...

Senin, 15 September 2008


"tried to survive tonight..i hope"





















Leicester At Night-Main city
semua yang terposting di blog saya, merupakan karangan belaka. kesamaan karakter dalam cerita, semata hanya dibuat demi menghormati teman teman tercinta saya di Indonesia.

selamat menikmati teman!!!



Malam itu dingin tanpanya...aku mencoba bertahan...

That goes my heart (last part-FIN)

"Havent you heard?"
"Im stuck on a face...

“Im stuck on a boy..who..fells me with joy..." (Kate Walsh)

Aku benar benar panas…..


Setelah mengalami kejadian yang selalu berujung pada akar permasalahan ini, otakku masih panas memikirkannya.

Sudah gila kah Manusia bernama Tajo ini??!

Dilain pihak, segala permasalahan mulai muncul.

Sesi kuliah ku mulai sibuk, tugas menuntut, sehingga banyak waktu tersita.

Hal tersebut bukanlah halangan bagiku untuk mencinta, karena setiap aku melihatnya dikelas, dengan adegan badan besarnya yang mulai lunglai dan limbung karena kantuk…merupakan anugerah bagiku setiap hari.

Siang itu kami akan mengerjakan presentasi yang akan kami tampilkan minggu depan.

Setiap peserta dalam pelatihan itu wajib membawakan presentasi sekitar sepuluh menit.

Presentasi tersebut merupakan salah satu bagian dari ujian akhir yang akan kami terima diakhir pelatihan ini.


Untuk sekedar informasi, pelatihan ini merupakan pelatihan berbasis “Marine science and Technology” Perikanan dan Ilmu Kelautan yang diselenggarakan oleh salah satu agency ternama dari Jerman yang bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Setiap tahunnya, sedikitnya 20 peserta akan dipilih dan disaring langsung untuk mendapatkan pelatihan ini secara menyeluruh. Mulai dari kuliah setiap harinya selama kurang lebih 6 jam (terbagi atas dua sesi) hingga pengambilan sample yang harus kami lakukan di Kepulauan seribu dan sekitarnya di Indonesia. Pengajarnya merupakan guru besar salah satu perguruan tinggi di Indonesia, Pengamat dari UNESCO, konsultan dan pengajar dari DAAD-Germany, dan beberapa pengajar dari Universitasku.


Aku, Manyun, Para dan Besar, adalah salah satu dari 20 peserta yang beruntung yang bisa mengikuti pelatihan tersebut. Bila kami berhasil mendapat posisi juara pertama, maka kami akan mendapatkan tiket gratis ke Jerman selama 1 tahun untuk melakukan riset dan pelatihan atas materi presentasi yang kami tawarkan. Huaaaaaa… tawaran yang menarik bukan?!

Dari situlah niatku untuk mengambil s2 (master) mulai terbayang.

Setiap harinya kami harus selalu menggunakan bahasa Inggris. Baik didalam kelas maupun diluar kelas. Itupun kami buat menarik dengan melakukan perjanjian kecil dikelas.

Siapapun yang mengucapkan lebih dari 10 kata diluar bahasa inggris setiap harinya, akan mendapat hukuman membayar makan siang untuk satu kelas.


Karena itulah teman kami yang awalnya malu malu berbicara dalam bahasa inggris, mulai lancar melafalkannya dengan berani.

Bahkan ada pula yang mencampurnya sedikit dengan dialek jawa yang kental…

Kadang kami melakukan sedikit eksperimen dengan menerjemahkan beberapa kata menyerupai penyebutan serapan kata aslinya, seperti:

Tidak apa apa = No what what

Bodoh bukan main = stupid doesn’t play

Masuk angin = enter wind

Tidak enak badan =body is not delicious

Tidur tidur ayam (terkantuk-kantuk) = sleep sleep chicken

Hangat hangat tahi ayam (melakukan sesuatu yang hanya bersemangat di awal) = Warm warm chicken shit.


(hal tersebut akan lebih banyak kami sebutkan bila sedang bergurau dikelas).

Daripada kami menyebutnya dalam bahasa Indonesia, akan lebih buruk lagi karena terhitung untuk mulai menjalani hukuman.

Siang itu kami berkumpul di kosan Besar dengan maksud mengerjakan tugas. Kebetulan Besar bertetangga dengan salah satu teman kami di pelatihan tersebut. Sebut lah dia si Brother (bukan nama sebenarnya *red). Anaknya penuh senyum, sedikit gila bila membicarakan daerah asalnya. Karena banyak sekali turis mancanegara yang mulai melirik pulau yang notabene menjadi kampung halamannya.


Dia senang sekali dengan keadaan kampungnya yang indah.

Pulau tempat si Brother di besarkan cukup indah.

Disana memiliki ombak yang tinggi untuk surfing dan memiliki site yang indah untuk diving.

Tersebutlah disana terdapat pulau kecil yang memiliki panorama indah untuk dijadikan berbulan madu. Pantainya memiliki pasir putih dan asal kau tahu teman…tanpa menyelam hingga kedalaman 7 meter saja, kau sudah bisa berenang bersama penyu penyu liar penghuni pulau tersebut.

Aku dulu pernah mengunjunginya sekali, karena kecintaan ku pada laut…suatu hari aku pergi kesana untuk kedua kalinya seorang diri.

Mengunjungi panorama tersebut untuk kedua kalinya……..dan merasakan kebebasan tanpa batas….


Inilah yang disebut “Enjoy your life without anything to fear…”


Suatu saat aku akan menjelaskan makna kata tersebut.

Kembali ke Brother, dia termasuk teman yang ramah dan baik hati. Suka tersenyum dan banyak membantu teman. Dia salah satu murid yang memiliki kecerdasan yang tinggi di salah satu jurusan perikanan di fakultas ku.

Kami berbeda jurusan, tetapi aku cukup akrab dengannya. Dia pernah melakukan satu kegilaan dengan teman kecilnya di kampung halamannya. Mereka senang bermain dengan turis asing disana…dan menikmati indahnya tubuh para turis itu.

Haha, sungguh brother yang normal. Brother juga memiliki cita cita yang tinggi, dia ingin sekali bersekolah kembali keluar negeri. Dimana dia lebih banyak lagi dapat mengenal budaya baru, wanita baru, dan site baru…


”teruskan perjuanganmu Brother…aku mendukungmu!!”


Dilain hal…sore itu kami habiskan untuk menyusun materi presentasi dan belajar melakukan presentasi bersama teman teman. Brother banyak membantuku dalam bidang ini. Karena dia sangat pintar dalam meyusun slide.


Hari itu Manyun, Para, Besar, Brother, dan Aku menghabiskan waktu bersama untuk melakukan sedikit debat presentasi. Aku sangat bersemangat, karena inilah untuk pertama kalinya aku melakukan presentasi dengan bahasa Inggris.

Begitu menjelang malam, kami berniat makan bersama di kosan. Besar sudah terlihat lapar, begitu juga Manyun dan Para. Akhirnya kami memtuskan untuk membeli makanan cepat saji disekitar kampus kami. Karena kami berlima dan hanya memiliki 1 kendaraan bermotor, terutus lah dua orang untuk membeli makanan untuk kami. Belum lagi teman sekosan Besar yang bernama Bon bon juga ikut menitipkan makanan. Bon bon (bukan nama asli *red) adalah adik kelas kami di kampus. Dia memiliki suara “emas” yang khas Charlie chaplin dan senang sekali menganggu Besar. Hari itu Bon bon sedang sakit, dia menderita penyakit pembengkakkan pembuluh eustasius (saluran telinga) sehingga tidak mampu untuk membeli makan malam hari itu. Tetapi sebenarnya itu bukan masalah baginya, karena sepertinya dia lebih senang mengganggu Besar ketika sedang melakukan pelatihan presentasi daripada beristirahat seperti anjuran dari dokter.


Dua orang yang akan membeli makan malam kami adalah Besar dan Brother. Sisanya, hanya menunggu dikosan. Malam itu aku sungguh senang, karena pelatihan presentasi kami lakukan dengan baik dan semua berjalan sesuai rencana. Aku selalu berfikir apapun yang dilakukan sesuai rencana pasti akan berakhir dengan baik. Hum…masih menghela nafas…aku menunggu mereka datang membawa makan malam.


Setelah kurang lebih setengah jam kami habiskan untuk menunggu. Suara kendaraan bermotor itu mulai datang, berdengung lebih kencang dan berat. Kupikir..ada apa dengan kendaraan bermotor Brother, suaranya sedikit mengalami modifikasi?! Akhirnya aku sedikit mengintip kearah luar.

Siluet pria itu turun dari atas motor hitamnya, mengenakan helmet hitam dan jaket hitam, sepadan dengan celana jeans hitamnya. Kupikir..siapakah gerangan yang muncul? Karena Manyun dan Para tidak berada diruang tamu pada waktu itu, maka hanya aku sendirilah yang dengan sopan membukakan pintu untuknya. Dengan cepat ia berjalan masuk, melepaskan sarung tangan motornya yang hanya setengah jari dan seolah bergerak cepat dan akan menabrak pintu masuk. Tangannya mengepal kuat menandakan dia ingin sekali melakukan sesuatu. Pintu terbuka, aku menatap…dia membuka kaca helmetnya.


Alis dan bulu mata tebalnya nampak..sorot matanya begitu kukenal..

Akh..tidak..badan ku lemas…ini pasti dia…

Tidak pernah terfikir olehku malam ini akan berubah menjadi kelam..

Badanku tersungkur kebelakang..

Dia menatap, diam lalu membuka helmetnya.

Wajahnya kelihatan lesu malam ini, sehingga tak tampak sedikitpun… terbersit kemarahan dimukanya.


Aku terheran, diam dan tidak membalas tatapan matanya.

“Besar kemana?”, katanya dengan suara parau?

“aku tak tahu..”, kataku berbohong

“begitukah? Kalau begitu bisa kau sampaikan kepadanya..aku kesini mencarinya…..tolong…”, dia mengucapkan kata “tolong”, agak sedikit janggal bagiku.

Apakah pesannya penting? Seharusnya ini saatnya aku membalas dendam lama yang tersimpan.

Memangnya aku peduli dengan keperluannya, dia sudah cukup merusak perasaanku setelah sekian lama.


Tapi sepertinya pikiranku cepat berubah malam itu. aku tidak akan melakukannya.

“baik akan kusampaikan..”, kataku pelan.

“apakah kau baik-baik saja Tajo? Sepertinya wajahmu tidak menunjukkan demikian…”, akh..bodoh..mengapa kulanjutkan kalimatku..seharusnya sudah cukup sekian dan terima kasih kan!

Inilah keburukanku..sepertinya aku sulit menahan kata-kata.

“kamu baik sekali, tapi terima kasih..aku pamit” kata kata terakhirnya itu yang mengubah sudut pandang ku sekilas ketika melihatnya mengucapkan kalimat tersebut sambil tersenyum.


Aku belum pernah melihatnya tersenyum, lembut seperti ini. Mungkin otakku sudah dipenuhi segala rasa aneh dan keburukanku tentang nya. Aku pun tidak menyangka dia bisa tersenyum.

Lebih indah demikian, apa lagi sorot matanya yang tajam.

Ketika kau melihatnya, kau pasti tahu teman..ada sedikit kebaikan dalam diri orang ini.


“ don’t judge a book by its cover”, banyak sudah manusia yang mengucapkan kalimat itu berulang kali.

Tapi baru sekarang aku mengerti maknanya.


“apakah aku bisa membantumu?”, aku mulai menawarkan diri. Entah mengapa, tapi aku melihatnya begitu berbeda malam ini.


Ia begitu rapuh, seperti kucing kecil yang mencari induknya ditengah hujan besar.

Sorot matanya kini mulai hangat menatapku. Alis matanya tidak lagi berkerut, dan turun sedikit seperti bahasa tubuh yang bersyukur ada orang yang menanyakan keadaan dirinya malam itu.


“Tidak. Terima kasih Chingo. Sebaiknya aku pamit, karena ada hal lain yang akan kukerjakan. Sampai ketemu besok”, katanya sambil pamit pulang. Ia menaiki kendaraannya kembali, dan tersenyum kearahku dibawah gelapnya malam dan sinar bulan yang sedikit redup malam itu. tidak begitu indah memang. Tapi itu sudah cukup membuatku untuk merubah sikapku melihat dirinya.

Dia pergi, motornya berbunyi keras, mulai menjauh dari tempatku singgah.

Aku pun kembali masuk.


Hari ini Tuhan memberikan sebuah pelajaran singkat dan berkesan.


Apapun yang kau pikirkan tentang seseorang…

janganlah kau menilai orang tersebut buruk terlebih dahulu.

Karena kau tidak akan pernah tahu,

Karena kau tidak akan pernah menyangka,

Karena kau tidak akan pernah menduga…


Malam itu kami makan malam bersama, berlima diruang tengah.

Aku menikmati makan malamku bersama yang lain, tapi pikiranku tak terfokus.

Entah apa yang terjadi, tapi aku sepertinya tidak menikmati menatap Besar.

Pikiranku jauh melayang ke “moment” berharga sesaat yang lalu.

Pikiranku masih teracuni oleh perasaan penasaran yang sangat..


Apa yang terjadi dengan ku?

Apa ini bagian dari rencana Mu, Tuhan?!
Aku masih menduga-duga.


Manyun menatapku aneh malam itu, dia hanya tersenyum kecil.

Aku membisikkan sesuatu ditelinganya..”Nyun, kau tak’kan menyangka apa yang terjadi malam ini terhadapku..”

Dia hanya bilang “simpan saja untuk besok, masih banyak yang perlu kita kerjakan malam ini”.

Aku tersenyum…

“iya..”, jawabku

Pikiranku melayang lagi sambil menyantap makan malam, malam itu.


Sepertinya malam ini tidak terlalu buruk pikirku…

Kamis, 11 September 2008

" Waiting for her demise"

Circle of a Devil


"Kau tak'kan pernah mengira..kalau kau menjadi bagian dalam permainan di dalamnya"


Malam Di Leicester....

Sepinya jalan raya...

Si Besar yang mengamati manusia dengan memberikan waktunya

Dear Friends


semua yang terposting di blog saya, merupakan karangan belaka. kesamaan karakter dalam cerita, semata hanya dibuat demi menghormati teman teman tercinta saya di Indonesia.
selamat menikmati teman!!!

That goes my heart (part three)

“ini akan penjadi sebuah perhitungan…”

Begitu terlontar dari mulutku tanpa sengaja.
“kamu ngomong apa Chingo?!”, Manyun menghela..
“Akh.. maaf maaf aku hanya berceloteh ..teringat sesuatu”, aku mulai mencibir..
“ini ada kaitannya dengan Besar?”, Tanya Manyun lagi
“hum…”, aku menambahkan.
Tidak mungkin bagiku untuk menghindari pernyataan temanku yang satu ini. Karena dia sangat pintar.
Kadang aku melihat tingkah polahnya, apa rahasianya sehingga dia jadi sepintar itu?!
Akhirnya dalam seminggu aku mengamatinya…
Ada satu hal yang aneh dari tingkah polah si Manyun. Dia Normal seperti orang lain pada umumnya, suka makan. Tapi yang aneh..dia tidak begitu menyukai nasi sebagai makanan pokoknya, dia hanya makan nasi (benar benar hanya nasi) bila ingin ngemil.
Kadang aku melihatnya membeli salah satu produk ayam goring krispy di sekitar kampus kami. Tapi yang dia beli hanya nasi timbelnya. Lalu dia memakannya dengan lezat, seolah itulah ayam krispy yang lezat yang pernah dia santap.
Sungguh..Manyun yang aneh…
Tapi mungkin karena keunikannya itulah dia terlihat lebih berkarakter.

Siang itu kami menyantap makanan kami dengan santai..tidak seperti biasanya.
Hari itu kami tidak ada jam kuliah disiang hari.
“hmmm…habis ini baiknya kita kemana ya?”, Tanya Manyun lagi.
“sebaiknya kita pergi ke ‘Warung Internet’ terdekat. Karena kita belum megerjakan tugas protocol Nyun. Aku dapat tema ‘ Sampling strategy on the deep sea’”, kataku sambil berusaha mencari uang karena akan membayar makan siangku hari itu.
“Ah..enak tuh…aku mau yang itu…tidak seperti protocol ku…..masih lama juga sih. Soalnya kita harus melakukan fieldtrip dulu sebelum aku mengerjakan protokolnya. Protocol ku berhubungan dengan cara pengambilan sampling’, seakan menutup pembicaraan siang itu.

Siang itu kami habiskan bersama di warung internet sekitar kampus. Kami menemukan warung internet yang nyaman, jaraknya tidak begitu jauh dari kampus dan begitu juga dari kosan ku. Disana kami bertemu dengan seorang operator yang baik hati dan lucu, namanya Mas Ndarmi (bukan nama sebenarnya*red). Dia senang sekali melayani kami dengan penuh senyum, riang..sambil menyanyikan beberapa lirik lagu jawa. Mas Ndarmi ini senang sekali memutar lagu lagu lucu. Terutama lagu bloopers dari sebuah band Indonesia yang terkenal . sampai sampai lirik lagu “jingle” Indomilk pun jadi santapan mereka untuk meledek. Lagu it uterus dia putar berulang kali, sehingga siapapun pengguna internet disitu menghafalnya dengan baik.

segarnya susu mbok Darmi..penuh vitamin dan gigi”
“badan tumbuh kaya kawat..Mbok Darmi setiap pagi..”
“susu mbok Darmi rasanya..Strawberry..”
“susu Mbok Darmi aseli dari Boyolali..”

Begitulah kira-kira. Kami pun hanyak mengikik ketika mas Ndarmi menyetel lagunya keras keras.
Dua jam setelahnya muncul pesan di ponsel Manyun. Dia tersenyum kearah ku sambil berkata “look’s like your gonna be happy tonight!?”.
Alis mataku mengerut, aku tak mengerti?
“Apa maksudnya Nyun?”, tanyaku penasaran
“malam ini kita akan ke kosan si Besar. Dia ada perlu denganku. Ini berhubungan dengan protokolnya. Mungkin kamu bisa ikut? Kita makan malam disana saja, bagaimana?”, jelasnya cepat.
Wuuuuaaaa…aku tak menyangka..respon temanku ini cepat sekali. Memang cerdas!
Tak salah lagi, Tuhan pasti mengirimkan Manyun untuk menjadi Cupid ku..(haha).
“Ok!”, kataku sambil tersenyum..”malam ini kita bawa apa ke kosannya?!”
“Terserah , yang jelas..semua akan terasa manis bila kamu melihatnya malam ini.”
Manyun dengan cepat menambahkan…
Huaaaaaaaa….. hebat hebat. Malam ini pasti akan hebat.
Maka mulailah kami bersiap siap pulang ke kosan sore itu.

“lama sekali mandinya?!”, protes Manyun.
“iya dong..digosok lah setiap bagian tubuhku..biar wangi…hahaha..kan mau ketemu..”, senyum ku merekah cukup lebar, sehingga alis mata Manyun mengkerut, pipinya menggembung seakan dia menunjukkan akan muntah.
Aku hanya tertawa melihat tingkahnya. Hum..hum…aku akan ke kosannya malam ini…pasti seru. Begitu lah aku…langsung melamunkan hal hal konyol yang tidak tidak.

Setelah merasa cukup bersolek (hanya aku saja sebenarnya..Manyun hanya mendesah memperhatikan jam tangannya sambil menyindir…”sudah..sudah..cakep kok..ayo!! aku lapar!!”), kami berangkat.
Malam itu kami membeli makanan khas mahasiswa yaitu pecel ayam. Haha, sederhana memang, tapi pecel ayam yang kami beli sudah terkenal mantab rasa sambalnya. Karena kelezatannya itulah rumah makan itu mendapat julukan “Cak” didepannya.

Setengah jam kemudian kami sampai. Berusaha membetulkan poniku yang “agak” rusak karena terpaan angin , aku melangkah ke dalam kosan Besar.
“Assalamualaikum”, Manyun menyapa. “Ada orang?”, katanya lagi.
Siluet besar itu melangkah keluar kamarnya, tersenyum menyapa kami seperti biasa “hi Girls..”, katanya lembut.
Aku menganggapnya sebagai panggilan mesra. Haha, karena aku lebih suka dipanggil seperti itu, bukan bu, nek, tante, mbak’, ses, non, bibi, dan masih banyak lagi.
“nie makan mu..”, sambut Manyun. “Thanks!”, katanya.
Malam itu dia mengenakan kaus putihnya yang bergambarkan dua ekor siput dengan logo yang bertuliskan bahasa Jerman.
Dia tersenyum, seperti biasa…kharismanya nampak.

“Chingo, sudah selesai protokolnya?”, nampak hangat dia menanyakan hal tersebut.
“hum..masih kurang sedikit lagi..nanti, mungkin dalam minggu ini aku akan mencoba menyelesaikannya”, sahutku hangat juga.
“Eh, Besar..mana protocol mu? Kita bahas bareng disini sebelum makan”, sahut Manyun.
“Ah, iya..ada didalam materinya..aku ambil sebentar, kalian tunggu diruang tivi saja”, tambahnya.
Bayangan tubuhnya menghilang dari ruang tempat kami singgah, dan semenit kemudian keluar membawa materi kuliah yang dia gunakan sebagai referensi protokolnya.
“ini”, katanya “Ayo kita bahas sedikit”

Mulailah mereka membahas materi yang memang diperuntukan sebagai protocol awal. Aku mulai gelisah, karena aku pun tak berhak ada dalam perbincangan ini. Aku kurang mengerti topiknya. Tapi semua sudah diserahkan pada Manyun, karena dengan mudah ia menangkap materi dan menjelaskan penjelasan dosen dengan mudah. Aku mulai melihat sekeliling ruangan kosan itu, tergelitik sedikit untuk melihatnya. Mataku tak lepas tertuju pada kamarnya. Tepat sekitar 2 meter dari jarak pandangku, pintu kamarnya terbuka setengah. Bagaimana ya bentuk kamarnya…hum, makin lah perasaan ini memuncak. Tapi aku berusaha untuk bersikap sopan dan tenang untuk tidak masuk kedalamnya.

“wah..aku ngga tau nie artinya..ini bukan kata kata yang umum..coba lihat kamus”, Manyun mulai meminta buku terjemahan itu untuk mempermudah pemikirannya.
“iya nie, tapi aku juga sedikit lagi selesai menerjemahkan bagian yang kedua..”, Besar menahan dirinya untuk bangkit.
Bravo! Otakku langsung terasah, “Kamus ya? Biar aku yang ambil..diletakan dimana?”, sambil pura pura bersikap ingin membantu aku menawarkan diri. Niatnya sie dah berbeda..ingin lebih mengetahui kamarnya. Itu saja!

“wah, terima kasih..aku sangat terbantu”, sambutnya..
“tolong Chingo, ada diatas meja belajarku. Kamu bisa ambil disitu”, tambahnya.
Tanpa ragu aku berjalan..dengan langkah ringan aku melangkah..
Berusaha menikmati setiap langkah menuju kamarnya..
4 langkah…3 langkah..2 langkah…2langkah…, tepat didepan kamar tidurnya aku membuka pintu..jauh dari pandangan ruang tivi tadi aku terhentak!
Tanpa sadar kuperhatikan sosok seseorang yang sedang tertidur lelap diatas tempat tidur Besar.
Berusaha membetulkan kaca mataku yang miring karena terhentak tadi aku melihat seseorang disana. Kudekati..dan kulihat..kukenali…

Sial..pemandangan yang satu ini agak terlihat janggal padaku..
Tahukan kawan..aku mengambil pelajaran penting saat itu,
Betapa menyeramkannya seseorang dalam pandanganmu, dia pasti akan terlihat manis bila sedang tertidur. Aku mendekati tubuh yang terkapar lelah itu. Nafasnya naik turun teratur, mengikuti irama. Rasa penasaranku memuncak, tak tahu mengapa tapi aku ingin melihat mukanya lebih jelas.

Bulu matanya yang cukup panjang “menabrak” kacamatanya yang oval. Alis matanya yang tebal dan biasa berkerut itu nampak datar..bila kau perhatikan lebih jauh akan terlihat seperti menyambung. Bibirnya yang biasa ia gunakan untuk mencibir terlihat memiliki simpul kecil untuk tersenyum. Aku memandangnya selama beberapa detik. Tak menyadari dari awal bila seseorang itu adalah Rival yang aku anggap paling bengis dalam sejarah hidupku. Dengan kelakuannya yang Aneh..kalau saja dia bukan sahabat si Besar. Pasti sudah aku coret dalam list daftar “pertemuanku”.

Hihi ..lucu juga kalau tidur..seandainya dia memiliki wajah seperti ini dan berusaha tersenyum..pasti dia akan lebih memiliki banyak penggemar..
Hahaha..Chingo..apa yang sedang kamu pikirkan sih….percuma saja, apapun yang dia lakukan..tidak akan pernah masuk dalam akal sehatmu.
Sambil berusaha merenungkan perbuatannya badanku bergerak sendiri condong kearah tubuhnya yang sedang tertidur. Tak tahu mengapa, tapi itulah yang terjadi.

Seketika aku dikagetkan dengan perubahan suasana.
Dia membuka matanya, terlihat jelas matanya merah..
Terlihat lelah.
Alisnya kembali mengkerut, timbul cibiran dibibirnya..dia menatapku.
Akh…tertangkap basah aku sedang menyaksikannya tertidur..
Tidak..tidak..
Secara spontan tubuhku kutarik tegap kembali dan berusaha mundur dari tepatnya merebahkan diri.
Shock..aku pun terdiam.

“Lihat apa!!!!!”, katanya dengan nada suara berat..
“aku..aku hanya..”, sanggahan ku lemah saat itu. Pikiranku kalut, sejenak aku berusaha berfikir untuk mencari alasan yang baik.
Dia kemudian menarik badannya bangun dan mulai maju kearahku.
Akh..tidak..tidak..!!
Secara kalut aku mundur..masih tercekat dengan suaraku yang melemah. Berusaha mengepalkan kedua tanganku kalau-kalau dia akan mengajakku bertempur.
Dia makin mendekat, menatapku tajam..
Auraku berubah..lebih takut tepatnya..
Huaaaaaaa…
Seandainya dia berani mendekat lebih dari itu akan kutinju mukanya.
Berusaha menutupi rasa gemetarku aku menaikan kedua tanganku..memasang kuda kuda sehingga kalau dia menginginkan untuk bergelut, akan kuladeni!

Makin dekat ia melangkah, nafasku makin tercekat.
Gilaaa, baru kali ini aku sepanik ini, saking takutnya aku berusaha berpijak kuat.
Dalam hitungan detik gemuruh di otakku makin kencang..menandakan aku sudah memukulkan gendering perang. Ini lah saatnya membuat perhitungan. Tak peduli dia lelaki, aku tak gentar.

Hanya Tuhan
Aku..
Dan Kamu
Yang tahu..

Itu perhitungan yang terakhir kali aku buat.

Dia memiringkan tubuhnya kekanan, aku berusaha menyeimbangkannya..matanya lurus kedepan..
Aku mundur perlahan.
Aneh..dia tetap maju..
Sudah gilakah ia..
Aku terus berusaha membalas tatapannya.

Seketika dia menarik diri dan melewatiku, menuju pintu dan meninggalkanku begitu saja. Menuju kamar mandi dia berjalan. Tanpa peduli seakan dia tidak pernah merasa ada persaingan keras yang baru saja terjadi.

Hah?! Serius?!!
Hanya begitu saja?
Pikiranku limbung…apa dia sudah gila..apa dia menyerah? Sehingga meninggalkan aku begitu saja?!
masih penuh pertanyaan dalam benakku..tiba tiba suara manyun memanggil
“Chingooo?? Mana kamusnya? Lama …..”
“i..iyaaaa…”, jawabku panjang.

Kuserahkan cepat kamus yang baru saja kurebut dari atas meja kamar Besar. Sambil pura pura tersenyum, sedikit kesal karena seharusnya Besar memberitahu lebih dahulu bahwa sahabatnya yang aneh itu ada dikamarnya.
“Ah, lama Chingo..aku dah selesai nie..”, protes Manyun.
Memang kurasa tak perlu juga dia menggunakan kamus..nanti juga mengerti.

“maaf Chingo, apa kamu lihat seseorang tidur dikamar ku?”, Tanya Besar.
“iya”, jawabku dengan pura pura menutupi keadaan kalau aku kesal dengannya.
“maaf aku lupa bilang, Tajo ada dikamar. Dia terlalu lelah sehingga tidak pulang kerumah hari ini. Kamia akan membahas data setelah kita selesai makan malam”, tambahnya penuh senyum.

Haaaaahhh, beruntung sekali si Tajo, seandainya bukan si Besar yang berlaku seperti ini. Pasti aku sudah naik pitam hari ini. Senyumnya malam itu menggantikan permintaan maaf Tajo atas perlakuannya yang aneh tadi.

Ah, sudahlah…
Tak pernah sedikitpun terbersit di otakku kalau Tajo bisa membuatku terkesima..
Aku hanya berusaha menikmati sisa malamku menatap Besar..

Akh …kesal rasanya memiliki memori yang buruk tadi..

Awas kau Tajo..tunggu pembalasanku.

pikiranku mulai panas....

sungguh dia telah merusak malamku yang indah...


(Continue)

How i feel His Love

Foto saya
London, London, United kingdom, United Kingdom
this blog is specially presented to all the lovers in the world who have a Long Distance Relationship. (the following content were belong to writer's imagination )

I Hope So...Someday